TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan sejumlah alasan program makan bergizi gratis terhambat di wilayah Indonesia timur, khususnya Papua. Dadan mengatakan ada dua penyebab. "Jarang ada mitra mau masuk di Papua. Kemudian kami juga belum berkoordinasi secara intens dengan pemerintah daerah," kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Dia mengestimasi, Papua membutuhkan 400 sampai 600 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk bisa menyukseskan penerimaan program unggulan Presiden Prabowo itu. Dengan setiap SPPG bertugas untuk melayani sekitar 3.000 penerima manfaat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, hingga saat ini baru ada 63 SPPG yang beroperasi di sana. Dadan beren...