Liputan6.com, Jakarta "Ah cuma bercanda kok, jangan baper lah". Begitu kerap yang disampaikan orang yang sebenarnya melakukan perundungann.
Psikolog klinis Elda Trialisa dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur mengingatkan untuk tidak menormalkan praktik perundungan yang kadang berkedok candaan.
"Perundungan adalah tindakan penindasan berulang, baik secara psikologis maupun fisik, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap individu yang dianggap lebih lemah," katanya mengutip Antara.
Elda mengatakan perundungan berbeda dengan konflik biasa. Tujuan perundungan merendahkan atau menindas orang lain. Jika tidak ada pihak yang merasa disakiti, hal itu bisa dianggap sebagai obrolan biasa.
"Sayangnya, masih banyak yang menganggap per...