Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengindikasikan adanya gejala deindustrialisasi dini di Indonesia.
Data menunjukkan rata-rata nilai tambah manufaktur sejak 2014 berada di angka 39,12%, menurun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 41,64%.
Kondisi ini dinilai menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini berkutat di angka 5%.
Padahal, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% di masa mendatang. Guna mencapai target ambisius tersebut, reindustrialisasi atau penguatan kembali sektor industri diyakini menjadi sebuah keniscayaan.
Ketua Umum PII, Ilham Akbar Habibie, menegaskan pentingnya peran insinyur dala...