TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI Ubaid Matraji mengatakan rencana pemerintah untuk membangun SMA Unggulan Garuda dan Sekolah Rakyat mirip dengan pendidikan era kolonial. Menurut dia, keberadaan dua jenis sekolah ini berpotensi menjadikan pendidikan sebagai institusi yang eksklusif, di mana aksesnya hanya terbuka bagi anak-anak berdasarkan kasta atau kelas sosial-ekonomi tertentu.
"Ini mirip dengan kebijakan pendidikan di era kolonial, ada sekolah khusus anak keturunan penjajah, sekolah khusus pribumi, sekolah untuk para ningrat, dan sekolah untuk rakyat," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis, 16 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, Read Entire Article